Bagi kamu yang punya grup dangdut atau salah satu musisi dari grup
dangdut yang selama ini belum merasakan main di kafe atau PUB,, mungkin
terbesit ingin rasanya main secara regular di tempat hiburan yang tadi
disebutkan. Memang main di kafe-kafe menjadi kebanggan tersendiri bagi seorang
musisi dangdut atau grup. Dimana kita bisa main secara regular satu minggu
full. Tentu saja pendapatan akan meningkat dibanding main karena hanya ada
panggilan saja dari desa ke desa.
Banyak persyaratan bagi sebuah grup dangdut agar diterima main di
tempat hiburan malam. Pengelola kafe umumnya menerapkan aturan ketat bagi
pemain/grup. Karena pengelola kafe ingin grup dangdut yang ditampilkan tidak
mengecewakan pengunjung. Dikota-kota besar seperti Bandung, Jakarta, Surabaya,
Medan dan Makasar, banyak ditemukan tempat hiburan yang menyajikan musik
dangdut.
Namun, tidak semua pengelola kafe menerapkan aturan ketat bagi
sebuah grup. Ini tergantung pada kebijakan boss yang punya. Umumnya ini bergantung
juga pada elit tidaknya sebuah kafe.
Secara garis besar, sebuah grup dangdut yang main di PUB/Kafe, tidak
terorganisasi dengan baik. Makanya jangan heran, banyak musisi yang keluar
masuk. Bagi musisi yang mengundurkan diri, biasanya pengelola akan meyerahkan
pemain pengganti kepada musisi yang mengundurkan diri tersebut. Makanya untuk
musisi musik dangdut yang main di kafe, ada istilah “kenek” (penyebutanya sama
dengan kenek sopir). Yaitu mereka yang siap menggantikan pemain utama. Seorang
kenek ketika pemain utama main, dia berada
di belakang panggung. Selain itu, fungsi kenek juga mengganti posisi bila
pemain utama kelelahan.
Untuk pemain dangdut yang berasal dari luar lokasi dimana kafe
dangdut berada, pengelola kebanyakan telah menyiapkan tempat khusus bagi musisi
untuk istirahat, sementara biaya makan tidak ditanggung. Tapi ada juga musisi
yang memilih tempat kost agar lebih leluasa. Jam kerja pemain dangdut kafe adalah : siang
istirahat/tidur, malam bekerja.
Sistim pengupahan bagi musisi dangdut
Sistim pengupahan bagi pemain dangdut kafe adalah selesai main
dibayar. Jadi dia tidak mendapatkan upah tetap seperti pekerja di industri
formal (seminggu sekali atau perbulan). Sehingga pendapatannya tergantung dari
ramai tidaknya pengunjung saat itu. Rata-rata seorang musisi dangdut pada
hari-hari biasa, bisa mendapatkan 100-150 ribu/malam. Sementara
untuk malam sabtu dan malam minggu, pendapatanya lebih besar lagi.. Kalkulasi
pendapatanya didapat dari penjualan tiket, minuman, makanan dan saweran. Tentu
saja kalkulasi tersebut sudah dipotong oleh yang punya kafe. Bila seorang pemain menggunakan kenek,
upahnya harus dibagi lagi dengan dia (kenek). Jenis atau judul lagu yang sering
dimainkan di kafe umumnya lagu dangdut klasik/asli. Bahkan bagi pemain yang
biasa main di rumah hajatan, pasti ada beberapa judul lagu yang terasa
asing.
Syarat agar grup dangdut kita bisa diterima main di kafe, bisa di baca di
bawah ini :
- Banyak-banyaklah bergaul dengan pemain/musisi yang berpengalaman
malang melintang di kafe/PUB, karena pengelola umumnya menyerahkan layak
tidaknya sebuah grup main berdasarkan rekomendasi pegawainya.
- Luangkan waktu main ke kafe, ini untuk melihat secara langsung
atmosfir atau suasana bagaimana main di kafe secara dekat, juga untuk menambah
wawasan lagu-lagu apa saja yang sering dimainkan.
- Jangan punya sifat sok jago dalam bermain musik, karena makin modern sebuah tempat dangdut, makin banyak
juga orang-orang yang lebih hebat dari kita, baik dari skill cara bermain
maupun wawasan terutama dalam penguasaan
lagu-lagu. Jadi kuncinya tetap belajar dan perbanyak link dengan pemain yang biasa main di PUB atau kafe
SEMOGA BERMANFAAT
No comments:
Post a Comment