Masih menurut ceritanya, untuk setiap kelompok pasukan pemberontak , minimal harus ada seorang yang mendokumentasikan baik melalui Handy Cam maupun video Hand Phone. Terkadang, mereka para youtuber menayangkan hasil liputanya yang didapat dari pihak musuh. Lalu bagimana mereka mendapatkanya?. Kebanyakan mereka mendapatkankanya dari pasukan yang menyerah atau yang tewas di medan tempur.
Seperti di ketahui, rezim Al Ashad telah memotong jalur DSL dari daerah yang dikuasai pemberontak di Aleppo setelah masuknya Tentara Pembebasan Suriah pada akhir Juli 2012. Hanya ada dua jaringan untuk mobile pribadi yang tersedia , diantaranya (MTN dan SyriaTel) yang menawarkan layanan serta hanya bisa diakses di lingkungan lokasi dekat daerah kendali pemerintah
Akhirnya untuk mendapatkan akses internet, mereka (pemberontak/oposisi) menjadikan Turki sebagai jasa penyedia layanan nirkabel khususnya untuk wilayah Aleppo yang masih dikuasai oposisi.
Di lingkungan al-Masyhad, jaringan nirkabel tersebar luas. Di berbagai belahan kota, telepon akan mendeteksi puluhan jaringan yang tersedia.Banyak warga Suriah masih mengikuti perkembangan dan berita di Suriah melalui jaringan sosial. Ada juga yang menggunakan pesan WhatsApp dari teman dan kerabatnya. Salah seorang warga Aleppo mengatakan, "Kita sekarang perlu internet lebih dari sebelumnya karena jika tidak, kita tidak bisa tahu apa yang terjadi di sekitar kita. Internet menjadi perlu untuk berkomunikasi dengan keluarga dan teman-teman yang sedang mengungsi ke negeri-negeri jauh. Internet adalah cara terbaik dan tercepat untuk tetap berhubungan dengan mereka. "
Keadaan perang telah membuat akses internet lebih sulit di Aleppo. Ditambah medan dengan bukit-bukit tinggi dan pegunungan yang diperlukan untuk menara komunikasi nirkabel.
Terjemahkan bebas. Sumber Al Dayt
No comments:
Post a Comment