• LAZADA EVERMOS TOKOPEDIA SHOPPE TIKTOK

     

    MINAT PUNYA RUMAH DI BANDUNG ?

    istila-istilah dalam dunia pertelevisian beserta tugasnya





    Kita pasti sering menonton acara-acara di televisi khususnya program berita. Umumnya jarang ada pemirsa yang memperhatikan bagaimana sutau liputan berita dimuat. Mulai dari liputan, pengeditan, masuk redaksi dan akhirnya ditayangkan. Bagi orang yang bukan dari latar belakang broadcasting, pasti bingung dengan berbagai istilah yang sering muncul terutama saat suatu acara di tv berakhir. Nah,,,,,,sekedar berbagi saja, inilah berbagai istilah di dunia pertelevisian kita. Semoga bermanfaat :
    1.      Pra Produksi
    Proses Pra Produksi adalah tahapan dalam proses produksi yang merupakan pengembangan menjadi desain program produksi. Langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum melaksanakan produksi adalah pra produksi, dimana dalam tahap pra produksi ini dilakukan; a. Perencanaan
    Perencanaan produksi dibuat agar semua kegiatan produksi dapat berjalan sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan sebelumnya. Dalam sebuah perencanaan biasanya diadakan rapat tim.
    b.      Penggalian
    Penggalian disini yang dimaksud adalah penggalian mengenai semua informasi untuk mencari data dan fakta. Dalam penggalian digunakan rumus 5W+1H, yaitu : Siapa (Pelaku utama komunikasi yang melakukan komunikasi, yang melakukan inisiatif kepada nara sumber), menyatakan Apa (Apa yang disampaikan), pada Siapa (Pelaku komunikasi lain yang diposisikan sebagai sasaran, penerima apa yang disampaikan), melalui Saluran Apa (alat yang disalurkan,digunakan), dan Akibatnya (hasil yang terjadi pada pihak sasaran).


    c.       Penulisan
    Segala kegiatan yang telah dilakukan dalam memproduksi sebuah program acara televisi dituangkan dalam bntuk tulisan, kecuali bila laporan tersebut merupakan sebuah liputan ang harus disiarkan secara langsung.
    2.      Produksi
    Proses produksi adalah seluruh kegiatan (syuting) baik dalam studio maupun lapangan. Dalam proses produksi, segala kegiatan meliputmateri dan teknis di operasikan secara keseluruhan baik dalam atau diluar studio.
    Dalam tahap ini biasanya sebuah program acara ditujukan pada tahap pelaksanaan tersebut  seorang presenter membuka sebuah program acara berita dengan opening time, wawancara terhadap nara sumber serta pemutaran video over yang telah diliput dan ditentukan untuk ditayangkan.
    3.      Pasca roduksi
    Pasca Produksi disebut juga proses penyuntingan, dimana semua kegiatan setelah peliputan atau shooting atau taping sampai dengan materi itu dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau diputar kembali. Biasanya pengevaluasian ini dilakukan dengan rapat tim.

    Unsur-unsur Berita 

    Unsur-unsur berita tersebut sangat bergantung pada berbagai pertimbangan seperti berikut, diantaranya yaitu:
    a.       Timeliness, yaitu waktu yang tepat. Artinya, memilih berita yang akan disajikan harus sesuai dengan waktu yang dibutuhkan oleh masyarakat pemirsa.
    b.      Proximity, yaitu artinya kedekatan. Kedekatan disini maknanya sangat bervariasi, yakni dapat berarti dekat dilihat dari segi lokasi, pertalian ras, profesi, kepercayaan, kebudayaan, maupun kepentingan yang terkait lainnya.
    c.       Prominence artinya adalah orang yang terkemuka. semakin seseorang itu terkenal maka akan semakin menjadi bahan berita yang menarik pula. Mereka itu bisa saja dari berbagai kalangan seperti tokoh politik, agama, seniman, ataupun tokoh militer.
    d.      Consequence yang keempat adalah konsekuensi atau akibat. Pengertiannya yaitu, segala tindakan atau kebijakan, peraturan, perundangan dan lain-lain yang dapat berakibat merugikan atau menyenangkan orang banyak, merupakan bahan berita yang menarik.
    e.       Conflict (konflik) yaitu memiliki nilai berita yang sangat tinggi karena konflik adalah bagian dalam kehidupan.
    f.       Development (pembangunan) adalah merupakan materi berita yang cukup menarik apabila reporter yang bersangkutan mampu mengulasnya dengan baik. Tentu saja menyangkut berita-berita tentang keberhasilan pembangunan dan kegagalan pembangunan. Dua sisi dari pembangunan tersebut memiliki daya tarik jika diberitakan.
    g.      Dissaster & Crimes (bencana) dan Crimes (kriminal) adalah dua peristiwa berita yang pasti akan mendapatkan tempat bagi para pemirsa atau penonton.
    h.      Weather (cuaca) yaitu di Indonesia atau di negara-negara yang berada di sepanjang garis khatulistiwa memang tidak banyak terganggu. Cuaca itu sangat mempengaruhi hari-hari kegiatan masyarakatnya sehingga berita tentang cuaca mendapatkan tempat tersendiri.
    i.        Sport adalah Berita olah raga (Sport) sudah lama memiliki daya tarik. Karena itu olah raga  menjadi bagian yang sangat menarik dalam pemberitaan.  
    j.        Human Interest, adalah kisah-kisah yang dapat membangkitkan emosi manusia seperti lucu, sedih, dramatis, aneh dan ironis merupakan peristiwa menarik dari segi human interest. Karena itu, human interest adalah beritaberita yang dapat menyentuh perasaan, pendapat, dan pikiran manusia.
    Objeknya adalah bisa manusia sendiri, hewan, atau benda-benda lainnya.


    Reportase Televisi

              Reportase adalah kegiatan jurnalis televisi dalam mengumpulkan bahan-bahan berita dan menyeleksinya untuk dijadikan berita. Banyak kalangan jurnalis menyebutnya news gathering atau melakukan peliputan berita. Reportase juga sering diartikan laporan pandangan mata. Dalam hal ini reporter yang berada di lapangan melaporkan kejadian baik disiarkan langsung maupun tunda.
    Ada dua jenis reportase atau peliputan yang berlaku di media televisi. Pertama adalah reportase terencana, yaitu reportase yang dilakukan berdasarkan perencanaan. Bisanya melalui rapat redaksi. Kedua adalah reportase tidak langsung dan biasanya mendadak dilakukan langsung di lapangan. Ini terjadi misalnya ketika reporter dan kamerawan akan meliput sesutu acara ternyata di jalan menemukan peristiwa kecelakan di jalan tol.
    Terhadap peristiwa yang didapatkan di lapangan langsung, biasanya reporter akan melakukan kontak dengan koordinator liputan maupun produser di news room untuk memastikan apa yang akan dilakukannya. Di samping itu juga untuk menentukan prioritas apa yang harus dikerjakan, atau agar liputan  yang direncanakan mungkin bisa digantikan orang lain.
    Definisi Reporter
    .Reporter adalah pemberi laporan atau wartawan. Seorang reporter bekerja sebagai jurnalis yang bertugas mengumpulkan berita dari beberapa sumber yang berbeda, mengorganisasikan stiap laporan dan sewaktu-waktu menulis dan melaporkannya melalui stasiun televisi.
    Dalam bekerja, seorang reporter tidak seorang diri, ia paling tidak disertai seorang juru kamera. Jika tim itu lengkap maka akan juga ikut serta seorang juru suara (sound man), dan juru lampu (lighthing man). Dibeberapa negara bahkan kini tengah dikembangkan model ”one man news team” yaitu reporter merangkap juru kamera. Alasannya tentu dalam rangka efisiensi anggaran. Tetapi banyak kalangan menilai model ”one man news team” ini tidak menghasilkan Suatu Sajian yang maksimal dalam banyak pnyajian peristiwa berita. Karena itu model tersebut tidak begitu popular  namun masih tetap dilakukan untuk liputan peristiwa-peristiwa tertentu.
    Reporter adalah sebutan bagi salah satu profesi yang digunakan dalam bisnis media massa. Sebelum ini di Indonesia lebih dispesifikasikan untuk radio dan televisi. Sedangkan bagi media massa cetak cenderung menggunakan sebutan wartawan. Keduanya dapat saja dipakai, karena ruang lingkup tugasnya secara umum adalah sama. Kadang-kadang orang juga menyebut kedudukan tersebut sebagai koresponden.
    Sebenarnya sebutan koresponden memiliki sedikit perbedaan dengan reporter atau wartawan. Perbedaannya, sebutan koresponden biasanya hanya diberikan kepada para reporter yang ditugaskan secara permanen di luar kota baik didalam suatu ngara yang sama atau di luar negeri. Sedangkan sebutan reporter diberikan kepada merka ang bersangkuatan beroperasi. Ia tetap saja disebut reporter walaupun suau saat ditugaskan ke luar kota atau bahkan ke luar negeri.

    Reporter Televisi
    Pekerjaan seorang reporter televisi Indonesia sedikit berbeda dengan pekerjaan serupa di Amerika. Di televisi Indonesia, seorang reporter televisi sebagai wartawan aktif bertugas mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, lalu menyusunnya ke dalam format penulisan berita kemudian disiarkan.
    Siaran liputan berita yang ia buat bisa dibacakan oleh penyiar pada saat siaran atau ia sendiri yang mengisi suara laporan tersebut sedangkan pnyiarnya hanya berfungsi menghantarkan kalimat awal atau lead atau teras berita. Reporter televisi juga berfungsi sebagai produser untuk liputan yang ia lakukan. Ia memimpin liputan tersebut sehingga ia harus dapat mengarahkan juru kamera tentang gambar apa yang ia butuhkan untuk melengkapi laporan beritanya.
    Jadi semuda apapun usia reporter, ia adalah pemimpin produksi saat menjalankan tugasnya. Juru kamera, juru suara atau juru lampu yang ada di dalam tim produksi tersebut harus tunduk kepada reporter. Apakah yang lain tidak punya hak untuk memberikan masukan atau ide kepada reporter mengenai berita yang sedang diproduksi itu? Tentu saja bisa. Walaupun reporter berkapasitas produser, ia juga harus bisa menjaga team work dengan baik. Sehingga kerjasama antara satu dan yang lain sangat diperlukan dalam rangka menghasilkan produksi yang maksimal. Namun sebagai produser, reporterlah yang harus mengambil keputusan akhir tentang sesuatu hal yang perlu dilakukan atau tidak.
    Sebaiknya reporter memang dispesialisasikan misalnya, menjadi reporter Politik, Ekonomi, Kesehatan, atau Militer sehingga berita yang ia liput akan jauh lebih variatif dan berbobot dibandingkan hasil liputan reporter yang generalis. (Askurifai Baksin, 2006)
    Karena itu seorang reporter haruslah orang yang terlatih baik dalam menyelidiki maupun mengumpoulkan bahan berita, yang akhirnya akan menjadi sebuah laporan menarik untuk dapat diterima penontonnya. Dengan demikian memiliki Sense Of News yang fungsinya pengetahuan jurnalistiknya tidak main-main. Ia juga harus mengetahui cara-cara menulis untuk medium televisi yang tentu saja dalam banyak hal memiliki perbedaan dengan media cetak.
    Pengetahuan tentang jurnalistik siaran (broadcast jurnalism) Sangat perlu dipelajari untuk seorang yang akan menggeluti profesi sebagai reporter atau wartawan. Tujuannya agar mereka memiliki kemampuan, baik teknis maupun non teknis dalam menyajikan berita yang diliputnya. Tentu saja hal ini agar laporannya menjadi menarik bahkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi oleh para penontonnya. Tentu faktorfaktor yang menyangkut aktualitas merupakan hal pokok yang tidak akan dikesampingkan begitu saja.
    Di dalam medium televisi, faktor teknis harus dapat diketahui secara pasti oleh para reporter misalnya hal-hal yang berkaitan dengan on atau off camera Technique, voice over, dan lain-lain. Secara umum tahapan produksi yang terdiri atas Pre Production, Production, dan Post Production yang harus dapat dipahami.
    Kelompok yang termasuk di dalam bahasan jurnalistik siaran (Broadcast
    Journalism) adalah sebagai berikut;
    A.          News/ Berita (Straight, Investigative)
    B.           News Interview/ Wawancara Berita
    C.           Feature/ Human Interest
    D.          Magazine/ Tabloid
    E.           Ulasan/ Editorial
    F.            Live Reporting/ Siaran Langsung
    Keenam jenis dalam kelompok reporting tersebut memiliki perbedaan baik di dalam format penyajian maupun teknik penulisannya. Sekalipun demikian kesemuanya memiliki tujuan yang sama yaitu memberikan informasi baik untuk tujuan menghibur, mendidik maupun mempengaruhi. (Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi, 2006)

    Tugas Dan Tanggung Jawab Reporter
    Menurut Dedy Iskandar (2003: 166-167), menjadi seorang reporter memiliki beberapa tugas dan tanggung jawab, diantaranya  sebagai berikut :
    1.            Melihat Jadwal Liputan
    2.            Mencari Materi Liputan
    3.            Peninjauan Alat dan Transportasi Untuk Liputan
    4.            Meliput Kejadian/ Peristiwa Di Lapangan
    5.            Mencari Sumber Berita
    6.            Wawancara Dengan Nara Sumber
    7.            Membuat Naskah Berita/ Script
    8.            Berkoordinasi Dengan Koordinator Liputan
    9.            Memilih Gambar Yang Akan Ditayangkan
    10.        Mengedit gambar sesuai naskah berita

    Kameraman

    Kameraman adalah orang yang mempelajari kamera untuk mengambil gambar
    film atau televisi. Kameraman atau kamerawan bertanggung jawab untuk mengoperasikan
     kamera televisi.
    Dari pengertian menurut para ahli di atas, penulis menyimpulkan kameraman adalah orang yang bertugas melayani kamera untuk mengambil gambar dan bertanggung jawab atas pengoperasiannya.

    Editor

    Editor menurut Asep Samsul (2005:67) adalah orang yang menyunting naskah atau disebut juga redakur. Menyunting naskah (editing) adalah sebuah proses memperbaiki atau menyempurnakan tulisan secaa redaksional dan substansional.
    Sedangkan Dedy Iskandar (2003:53) mengemukakan, editor bertanggung jawab pada semua bagian di bidang pemberitaan. Memutuskan kebijaksanan umum yang berkaitan dengan editorial dan pengoperasian jangka panjang. Editor juga secara keseluruhan bertanggung jawab tetapi tidak mencampuri urusan-urusan harian, bertanggung jawab terhadap tampilan acara berita seperti penampilan background penyiar berita, penggunaan dan pemilihan penyiar berita.
    Dari definisi-definisi para ahli di atas, maka penulis menyimpulkan editor adalah orang yang menyunting naskah untuk memperbaiki dan menyempurnakan tulisan secara redaksional, selain itu ia juga bertanggung jawab pada semua bagian di bidang pemberitan.

    Dubbing

    Dubbing  adalah merekam voice over reporter atau mengisi suara ke dalam pita kaset, istilah ini dikenal dengan pengisian suara.
    Dubbing menurut Ivon Rose (2000) adalah suatu profesi yang dilakukan oleh seorang professional di bidang suara (dubber) untuk merubah sebuah tayangan berbahasa asing menjadi tayangan yang berbahasa Indonesia.
    Sedangkan menurut Muriyono (1997) dubbing (sulih suara) adalah proses mengisi suara pada suatu tayangan dengan karakter suara masing-masing pada tokoh yang diperankan dengan teknik vocal yang berbeda-beda pula.

    Redaksional

    Dalam organisasi televisi dimanapun, sebelum seorang reporter turun atau diturunkan ke lapangan, ia harus lebih dulu mendengarkjan redakturnya. Apa-apa yang dihasilkan dalam rapat redaksi seputar berita-berita yang perlu diliput. Rapat dihadiri oleh para redaktur dan dipimpin oleh pemimpin redaksi pelaksana untuk menentukan berita apa saja yang akan disajikan esok hari.
    Pemimpin redaksi bertanggung jawab atas operasi keredaksian secara keseluruhan, tempat dimana kegiatan keredaksian ini berlangsung disebut dapur redaksi. Dapur redaksi dipimpin dan dikelolah langsung oleh redaksi pelaksana. Sedangkan redaksi hanya mengawasi dan mengarahkan atau melakukan supervisi atas operasionalisasi keredaksian. (Muhammad Budyatna, 2005:72-74)
    Redaksi pelaksana adalah eksekutif yang bertugas mengawasi pelaksanaan peliputan berita atau boleh juga disebut kapten regu pemberitaan. Ia bertanggung jawab atas disajikannya berita-berita yang berimbang dan lengkap tentang berita-berita baik lokal ataupun internasional. 

    No comments:

    Post a Comment