Ketika pemerintah mencanangkan wajib belajar 9 tahun, harapanpun muncul. Program pemerintah yang sebagian oleh pengamat disebut terlambat, oleh masyarakat begitu disambut baik. Tapi ternyata kenyataan dilapangan sangat berbeda dengan apa yang diinginkan, biaya sekolah dari tahun ke tahun makin menguras kantong para orang tua, sementara persaingan semakin tinggi.
Banyak ahli mengatakan, bahwa kesadaran orang tua akan pentingya pendidikan bagi putra - putrinya di Indonesia sangat tinggi. Namun bagi sebagian masyarakat yang masih keterbatasan dana untuk menyekolahkan menjadi kendala. Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi yaitu tidak adanya persiapan finansial yang seharusnya dipersiapkan sejak awal. Sesungguhya kalau mereka para orang tua memaksakan untuk menabung di bank, yakin kendala tersebut bisa diatasi.
Dan kebiasaan menabung inilah yang susah untuk diwujudkan, kesadaran menabung untuk dana pendidikan bagi sebagian masyarakat kita bukan sesuatu yang penting.
Asuransi Dana Pendidikan
Anda sudan berkeluarga?. Bagi anda yang sudah berkeluarga, mempunyai keturunan merupakan anugrah yang tidak terhingga, dimana masih banyak saudara-saudara kita yang begitu sulit untuk mendapat momongan. Jadi alangkah bijaksana nya bila titipan tuhan tersebut kita rawat dan jaga dengan penuh kasih sayang. Persiapan masa depan anak untuk pendidikan harus di rencana dari sekarang. Rata-rata para orang tua dengan satu anak berkisar usia antara 25 tahun sampai 30 tahun. Ini merupakan usia ideal anda masuk menjadi peserta asuransi dana pendidikan terbaik. Dimana anda masih sehat serta semangat dalam bekerja.
Untuk Apa Dana Pendidikan?
Ketika anak anda masuk usia balita, ini merupakan saat-saat yang ideal untuk mulai meng-asuransikan anak ke asuransi pendidikan. Jadi saat anak anda mulai masuk TK, semua dana yang dibutuhkan sudah di cover oleh asuransi. Begitupun saat dia (si anak) masuk SD,SMP,SMA sampai Sarjana, semua biayanya sudah ditanggung oleh asuransi. Kelebihan lainnya, begitu anda membeli asuransi, otomatis tertanggung ayah atau suami sudah di asuransikan juga. Jadi kalau terjadi resiko pada tertanggung, tertanggung (suami atau istri ), tertanggung tidak harus membayar premi lagi. Sementara untuk biaya pendidikan selanjutnya, pihak asuransi yang akan menanggung sampai si anak menjadi sarjana.
Resiko-resiko tersebut antara lain :- Tertanggung mengalami cacat tetap total sehingga tertanggung tidak bisa mencari nafkah lagi.
- Tertanggung meninggal dunia, baik meninggal dunia karena penyakit atau akibat dari kecelakaan.
ASURANSI PENDIDIKAN BRINGINLIFE PERSEMBAHAN BANK TERBESAR DI INDONESAI BANK BRI. WEBSITE BRINGINLIFE
Kami senang hati untuk menjawab bila ada pertanyaaan-pertanyaan seputar Asuransi Pendidikan Produk Bringinlife.
kirimkan pertanyaan anda ke hilmynauval@gmail.com
No comments:
Post a Comment