Sejarah terjemahan Al Qur’an kedalam bahasa
Indonesia
Al
Qur’an telah diterjemahkan pada pertengahan abad ke 17 oleh Abdul Ra’uf
Fansuri, seorang ulama dari Singkel, Aceh ke dalam bahasa Melayu. Walaupun
mungkin terjemahan itu ditinjau dari sudut ilmu bahasa Indonesia modern belum
sempurna, tetapi pekerjaan itu adalah besar jasanya sebagai pekerjaan perintis
jalan.
Di
antara terjemahan – terjemahan Al-Qur’an ialah terjemahan yang dilakukan oleh
Kemajuan Islam Yogyakarta ; Qur’an Kejawn dan Qur’an Sundawiyah ; penerbitan percetakan A.B Sitti Syamsiah
Solo, di antaranya Tafsir Hidayatur Rahman oleh K.H. Munawar Chalil ; tafsir
Qur’an Indonesia oleh Mahmud Yunus (1935), Al Furqan cs (1959); Hibarna disusun
K.H. Iskandar Idris;
Tafsir Al-Qur’anul Hakim oleh H.M. Kasim Bakry cs
(1960);
Dan
banyak lagi yang lain, ada yang lengkap, ada yang belum seperti penerbitan
terjemah dan tafsir dari perkumpulan Muhammadiyah, Persatuan Islam Bandung dan
Al Ittihadul Islamiyah (A.I.I dibawah pimpinan K.H.A. Sanusi Sukabumi),
beberapa penerbitan terjemahan dari Medan, Minangkabau dan lain-lain .
Sementara terjemahan kedalam bahasa Jawa diantaranya , Al-Ibriz oleh K. Bisyri Musthafa Rembang (1960);
Al-Qur’an Suci Basa Jawi, oleh Prof. K.H.R Muhammad adnan (1969), Al-Huda, oleh
Drs. H. Bakri Syahid (1972)
Pemerintah
Republik Indonesia menaruh perhatian besar terhadap terjemahan Al-Qur’an ini.
Hal ini terbukti bahwa penterjemahan al-Qur’an ini termasuk dalam Pola I
Pembangunan Semesta Berencana, sesuai dengan keputusan MPR. Untuk mel;aksanakan
pekerjaan ini oleh Menteri Agama telah dibentuk sebuah lembaga diketuai oleh
Prof. R.H.A Soenaryo, S.H. mantan Rektor Institut Agama Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta yang beranggotakan ulam-ulama dan sarjana-sarjana Islam
yang mempunyai keahlian dalam bidangnya masing-masing.
Dari
Repelita Ke Repelita, pemerintah selalu mencetak Kitab Suci Al-Qur’an. Pada
Repelita IV (1984-1989) telah dicetak 3.729.250 buah Kitab Suci, terdiri dari
Mushaf Al-Qur’an, Juz’Amma, Al-Qur’an dan Terjemahanya dan Al-Qur’an dan
Tafsirnya.
Atas
masukan dan saran masyarakat dan pendapat Musyawarah Kerja Ulama Al-Qur’an ke
XV (23 – 25 Maret 1989), terjemah dan tafsir al-Qur’an tersebut disempurnakan oleh
Pusat Penelitian dan Pengembangan Lektur agama bersama Lajnah Pentashih Mushaf
Al-Qur’an.
No comments:
Post a Comment